Seberapa pun baik dan menyenangkannya
Anda di kantor, ada saja satu dua orang yang memusuhi Anda, baik
tersamar maupun terang-terangan. Tidak perlu kesal. Selalu ada cara
untuk mengubah lawan menjadi kawan.
Berikut tips bagaimana cara mengubah lawan menjadi kawan:
1. Cooling Down.
Kalau sama-sama bersitegang, dia
memusuhi Anda, kemudian dibalas dengan permusuhan, suhu kantor pasti
panas dingin. Tegang. Apalagi jika Anda mengumpulkan seteru untuk
memusuhi dia, uhm, dia pasti makin sewot. Situasi ini jelas tidak
kondusif. Jadi, mengapa tidak coba mencairkan suasana dengan bersikap
sebaliknya. Kalau ada rekan yang mengompori, tidak perlu ditanggapi,
katakan saja bahwa Anda tidak pernah memusuhi dia. Dan Anda tidak
pernah punya persoalan dengan dia.
|
|
2. Berlagak Pilon
Anda tahu dia memusuhi Anda, tapi
bersikaplah seolah-olah tidak tahu. Anggaplan tidak pernah ada
persoalan antara Anda dengan dia. Toh, yang menganggap Anda musuh
adalah dia, bukan Anda. Jagalah sikap senormal mungkin di depan dia.
Kalau setiap tiba di kantor Anda menyapa dia, jangan hentikan kebiasan
tersebut. Jika sapaan Anda ditanggapi dengan wajah cemberut, jangan
ambil pusing. Toh, lama-lama dia mungkin akan menyadari usaha dia
memusuhi Anda sia-sia, karena Anda bersikap tidak peduli.
|
|
3. Jangan Dibalas
Kejahatan tidak perlu dibalas dengan
kejahatan juga. Memang sulit mempraktekkannya tapi pasti bisa
dilakukan. Satu contoh gampang adalah dengan memberi
perhatian-perhatian kecil. Misal, kalau Anda pergi ke luar kota, jangan
lupa membelikan sesuatu untuk dia. Kalau Anda memberikan sesuatu untuk
teman-teman dekatnya, berikan juga pada dia. Kebesaran jiwa Anda
lambat laun mungkin akan meluluhkan hatinya.
|
|
4. Bersikap Rendah Hati
Bersikaplah rendah hati. Kalau atasan
memuji Anda di depan rekan-rekan lain, termasuk dia, jangan bersikap
arogan. Katakan Anda masih punya banyak kekurangan, dan hasil yang Anda
capai tidak lepas dari bantuan rekan-rekan lain, tak terkecuali dia.
Biasanya sikap rendah hati akan membuatnya sadar bahwa Anda tidak layak
dibenci. Sebaliknya sikap arogan akan membuatnya makin panas dan
bersemangat membenci Anda.
|
|
5. Bersikap Profesional
Seberapa tidak sukanya Anda pada dia,
janganlah menghadapinya secara subyektif. Mungkin Anda tidak ingin
bekerjasama dengannya, tapi pekerjaan mengharuskan Anda satu team
dengannya. Mau tidak mau, Anda harus bekerjasama dengan dia. Singkirkan
sejenak ketidaksukaan Anda, berikan sesuai porsi atau kapasitas Anda.
Karena kalau tim itu gagal, Anda juga yang akan terkena dampaknya.
|
|
6. Ayo Fokus
Daripada menanggapi permusuhannya,
lebih baik focus pada pekerjaan. Abaikan saja perilakunya yang
memancing emosi, missal ia gemar mengait-ngaitkan pekerjaan dengan hal
lain yang tidak relevan. Pokonya apa pun yang dia lakukan, jangan
gampang terpancing. Kalau perlu tanggapi perilakunya dengan bercanda
sehingga dia akan merasa aksinya pada Anda tidak mempan.
|
|
7. Jangan Memancing
Sekesal apapun Anda pada dirinya jangan
terpancing godaan rekan-rekan lain untuk menjelek-jelekan namanya.
Karena bisa saja di antara teman-teman Anda itu, ada juga yan sengaja
memancing di air keruh dan menambah suhu bertambah panas. Kalau perlu
katakana pada mereka bahwa dia tidak seburuk yang mereka duga. Dengan
begitu, ia mungkin akan sadar bahwa sikap permusuhannya hanya akan
membakar dirinya sendiri.
|
|
8. Cry For Help
Anda bisa minta bantuan orang ketiga
untuk mencairkan komunikasi antara Anda dengan dia. Mintalah pada dia
untuk membantu meluruskan permasalah. Mungkin sikap permusuhan dia
dilandasi salah paham atau misunderstanding. Biasanya masukan dari
orang ketiga akan dia dengat ketimbang penjelasan dari Anda.
|
|
9. Inisiatif Meminta Maaf
Hari Raya Besar seperti Lebaran,Natal,
Tahun Baru dan lain-lain merupakan momen yang tepat memperbaiki
hubungan dengan dia. Kalau dia tidak menghampiri Anda, tidak perlu
gengsi mendatangi mejanya dan mengulurkan tangan meminta maaf lahir dan
batik. Agar suasana mencair, boleh juga membawa makanan dan ajak dia
mencicipi bersama. Masak sih hatinya tidak juga terbuka melihat
ketulusan Anda? Bukankah sekeras-kerasnya hati orang, masih lebih keras
batu kali?
|
|
"Tips ini tidak hanya bisa digunakan di tempat kerja kita saja tapi juga bisa di gunakan dikehidupan sehari-hari kita".